Analis, desain rumah PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi usai rilis suku bunga acuan Bank Indonesia.
William melihat, potensi kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar mengingat kondisi fundamental ekonomi cukup stabil dan terkendali. Saat ini harapkan terhadap aliran dana investor asing yang signifikan menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG dalam waktu dekat.
"IHSG berpeluang, rumah minimalis naik di kisaran 5.869-5.968," ujar William dalam ulasannya, Senin (23/10/2017).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG masih bervariasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.910-5.960.
"Pergerakan IHSG, contoh rumah secara teknikal terlihat konsolidasi usai rebound pada support moving average 20 harian. Namun pergerakan tertekan masih membayangi IHSG terlihat pada indikator yang cenderung tertekan," jelas Lanjar.
Sebelumnya, bahan bangunan IHSG menguat 19,02 poin ke level 5.929,55 usai optimistis sejak sesi pertama. Penguatan IHSG didorong optimisme investor terhadap prospek utang Indonesia. Investor asing pun untuk pertama kali pada pekan lalu melakukan aksi beli Rp 626,34 miliar.
Untuk rekomendasi saham, gambar rumah minimalis Lanjar memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar